Friday, August 29, 2008

bosanku

"life felt nothing but bored...."

napa yah kok rasanya bosen banget yah....ga tahu mau ngapain dan kenapa bosen. semua terlihat tak menarik aja. kerjaan, dia, rumah, kost-an.... semuanya deh. musti berbuat apa untuk mengusir sang bosan. kayak hidup di dalem lingkaran aja.... rutinitas yah gitu2 aja.

mungkin karna sepi jadi bosan yah....
atau memang sudah jenuh dengan semua.
mimpi pun terlihat semakin menjauh.

uh life........

sebuah lagu


"Percayalah padaku meski digelap malam
Kamu ngga sendirian.... Dan semua bintang yang kutinggalkan Temani kau sampai akhir malam......"


sepenggal lirik terdengar mengalun indah di telingaku
berputar dan mengisi di tiap detiknya
suara yang tak asing selalu mendendangkannya ke telinga
namun apakah lirik ini dinyanyikan untukku
akankah sosok kan ada menepati janji lirik itu
ataukah kepala itu hanya memutar kenangan lama
seseorang pemilik lirik itu?

mengapa menjadi sendu tiap dengarkannya
disaat sosok tak ada disisi?

namun otak terus memutar lagu itu
tak mau berhenti seolah memang berarti
seolah tertujukan untuk hati yang sepi

berharap...
bolehkah aku berharap...
lirik itu memang disenandungkan untukku
teruntuk diriku seorang
tulus dari hatinya
ucapkan janji akan ada disini
karena disini kurasakan sepi dan sendiri

the lightning

just got stroke by the lightning at quite nite
how could this all happen...?

still can't believe it.
it's not because what happen that surprise me
but how my feelin' affect by it

still can't believe
that a rock can suddenly smoother
a wind suddenly be seen
a leaf turn to black
how could it be...

I should have pray for the wind
that happily blow
but I'm not

keep thinking
why could I can't make all this miracle
doesn't he used to said that he care
why the wind still not blow
the ice still be an ice
and the rock still as hard as it is


Tuesday, August 26, 2008

diam dan kataku....

setiap suara yang keluar
menjadi benih kehancuran

saat ku bungkam pun
tak membawa kebaikan

lalu harus bagaimana
bila diam dan kata ku
selalu membuat semua menjadi lebih buruk
lalu harus seperti apa
apa hanya harus menutup mata?
dan biarkan semua berlalu
menuju kehancuran itu

pikir tak mampu pahami
rasa tak mampu acuhkan
bibir ingin mengungkap tanya lagi
berputar meliuk dan menggoncang
menahan dan menelannya kembali

akankah ada arti kataku
akankah membawa perubahan diamku
terjebak diantara teka-teki kata dan waktu

selalu berakhir salah
meski tlah mencoba dengan beribu cara
berulang kali mencoba menyelami

terkadang hati hanya ingin tahu
ingin menyelami kepala itu

hmm....
tapi selalu saja berakhir luka
tak pernah mencapai titik pengertian
apa karna memang sang kepala tak ingin dimengerti
hanya ingin berpikir tentang hatinya sendiri?

Monday, August 25, 2008

Dia masih kekasihmu

Jauh di lubuk hatimu
masih terukir namanya
Jauh di dasar jiwamu
dia masih kekasihmu

Tak bisa kutahan laju angin
Untuk semua kenanganmu tentangnya
Hembuskan sepi, merobek hatiku
mengoreskan perih luka

Meski ragamu kini milikku
dan kau ada disisiku
Namun kutahu
di dalam hatimu sungguh dia hidup

Entah sampai kapan kutahankan rasa cinta ini
penantian penuh luka yang kau gores di tiap malamnya
dan disini ku berakhir
tak mampu ucapkan kata
hanya tetesan air mata ini menjadi luapan rasa perih

karena ku tahu
Jauh di lubuk hatimu
masih terukir namanya
Jauh di dasar jiwamu
dia masih kekasihmu

Dan kuberharap semua ini bukanlah kekeliruan seperti yang kukira
Seumur hidupku akan menjadi perjuangan untuk hatimu
Andai saja waktu bisa menghapus dirinya dihatimu
Akan kuserahkan hidupku di sisimu
Namun ku ragukan itu akan terjadi

Rasa ini menyiksaku,
sungguh-sungguh menyiksaku
aku yang hanya bisa
mengalah ditiap argumen yang ada
menahan setiap luapan amarah

kau minta diri ini untuk tak merasa
lalu kututup semua dan kukubur dengan air mata
tanpa kata......


Friday, August 22, 2008

Tompi - Sedari Dulu

Hatiku berharap
Mungkin engkau kan berubah
Bisa mencintai aku
Seperti hatiku padamu

Hujan badai kan kutempuh
Bintang dilangit kan kuraih
Bila harus ku kan merayu
Untuk cintamu bagiku

Cintamu tlah menjadi candu
Cintamu tlah membuatku membisu
Cintamu ohh seindah lagu
Membuatku tak bisa berpaling darimu

Kau adalah belahan jiwa
Kutahu itu sayang sedari dulu
Kau cinta yang hembuskan aku
Surga dunia disepanjang nafasku

Kau adalah belahan jiwa
Aku cinta kamu sedari dulu
Dan aku takkan berpaling darimu
Sayangku hanya kamu

Cintaku telah terlabuh
Berhenti selamanya dihatimu
Takkan kukayuh menjauh
Biar kurapatkan cintaku padamu

Cintamu tlah menjadi candu
Cintamu tlah membuatku membisu
Cintamu ohh seindah lagu
Hanya dirimu satu ohh cintaku

Kau adalah belahan jiwa
Kutahu itu sayang sedari dulu
Kau cinta yang hembuskan aku
Surga dunia disepanjang nafasku


Wednesday, August 20, 2008

sang hati...

Sejuta kata terucap dari sosok di ujung lorong itu. Tak mengerti apakah terbuai atau hati ini mulai percaya. hembusan angin yang menerpa kulit ini meyakinkan hati, ini nyata. namun hati masih tak dapat percaya. Entah hati enggan mengerti atau hanya takut kecewa.

Suara itu kembali terdengar. Disela-sela gelap malam dan luapan kantuk. telinga ini menegak dan memperhatikan dengan seksama. Benarkah suara itu nyata ataukah hanya ilusi mimpi. Genggaman erat yang melekat erat di lengan kembali meyakinkan. Suara itu nyata.

Namun sang hati tetap bertanya. "Apakah ini nyata?" Adakah disana teman untuk bertaut. Merangkai semua menjalin menjadi satu. Adakah dia yang selama ini dinanti telah tiba?


Monday, August 4, 2008

ungu....

ungu....
mengapa kau memudar?
warnamu kini tak lagi dapat ku kejar.
terselimut kelabu sang jingga
bergelut dengan gelisah ditiap malam
hingga tak mampu lagi kau bersinar
terpaut takut akan warnanya

siapakah dia disana
mengapa terus menerus memancarkan jingganya

wahai sang ungu
sampai kapankah kau mampu
bertahan terus menunggu
jingganya kan menghilang
hingga nanti kan kau dapati
dia yang kau nanti

berartikah menanti
bila dia tetap menggenggam sang jingga
terselimuti ditiap ruang hatinya
hingga ungumu pun tak mampu berikan warna
dan terus dirudung gelap
mengapa kau bertahan disana
ungu, ku takut warna mu kan pudar selamanya

Friday, August 1, 2008

memudar perlahan














"kau masih menggengam jingganya dan unguku pun memudar"



Terasa lelah....
terbayang sampai alam tidurku
memapah beban hati yang beku
tertusuk hingga mati rasa
kini ku tak merasa lagi

semua seakan hampa dan asaku musnah
berjalan menyusuri semua yang tadinya berwarna
mengapa kini tak ada lagi
warnamu yang kupuja dulu
mengapa seperti tak ada disini
seakan menjalani semua yang tak nyata

kau disana masih berikan warna untuknya
masih menggengam jingganya
dan unguku pun memudar
nyaris tak terlihat
terkaburkan tetesan biru yang lebat menerpa

mewarnai lagi....
harus kuat dan tak terhempas..

namun kuatkah aku?
bila dirinya terus menerus menghapus warnaku
dan kau hanya mampu terdiam disini
menyaksikan ku memudar perlahan