kau selalu bertanya mengapa aku begini...
aku juga tak ingin begini
tak ingin rasakan ini
tapi tak mampu kupungkiri
hati masih berangankan jingga
terselimuti kabutnya
tak mampu lepaskan
jadi setiap saat ia menjelang
kugali lebih dalam lubang itu
terus mencari hitammu disana
sebuah kehitaman yang nyata
agar ku berani lepaskan diri darimu
agar ku mampu buang semua yang ada
meski kau selalu coba tunjukan putihmu yang indah itu
tapi tetap saja kabut sang jingga disana
dan kucari lagi hitam yang ada
aku hanya berpikir
bukti hitammu kan buat ku terbebas dari semua sakit ini
karna kau tak mampu hapuskan kabut jingga itu
kau tak mau tinggalkan sang jingga
terus menggenggamnya dan tak mau lepas...
lalu kini kau bertanya mengapa aku begini
seharusnya aku yang bertanya
"begitu pentingkah jingga itu?"
"tak dapatkah kau tinggalkan semua tentang jingga itu?"
"tak mungkinkah kau bungkus saja semua?"
tinggalkan disana dan tak pernah kau pikir
ataupun kau lihat lagi...
agar tak kudapati lagi sedikitpun
sosokmu yang sedang memujanya
terlena olehnya
dan terus tertegun dalam kabutnya
No comments:
Post a Comment