pernah ada satu masa, saat sang embun terbuai oleh sunyinya malam yang menawarkan sejuta pesona cahaya berkelipan. memandangi sang bintang yang bersinar menambah keagungan sang malam. dan sang embun merasa keindahan ini adalah rumah untuknya. tak ingin mengakhiri sang malam dan ingin abadi bersamanya. namun secercah titik hitam dihatinya merindukan sang mentari dalam sinar hangat sang siang. bayangan akan indahnya mentari yang bersinar membuatnya bermimpi. beranikan hati melangkah tuk mencari sang siang. hanya tuk nikmati sekejap saja hangat itu, yang tak pernah dapat diberikan sang malam padanya. Terus mengejar hangatnya sang mentari agar ia dapat merasakan arti.
kini sang mentari telah bersinar untuknya. tersembul dari ujung langit yang membiru. memberikan hangat yang slalu diimpikan oleh sang embun. dia kini begitu memuja sang mentari. yang selalu setia menghangatkannya. indahnya cahaya yang terpantulkan bersama keindahan rumput hijau yang bergoyang membuatnya selalu terlarut dalam belaian sang mentari. Tak pernah ingin terpisah dari sang mentari meski dia sadari dirinya perlahan hilang dan menguap. hangat yang ada perlahan berubah menjadi teriknya panas yang mengilukan. membuatnya kehilangan dirinya dan semua senyum yang dulu pernah ada.
secercah muncul kerinduan kan malam. salahkah ia dahulu meninggalkannya? apakah siang pernah perdulikan ia yang memandangnya dari ujung hamparan rerumputan? mengapa sang mentari tak mengurangi sinarnya agar dirinya dapat berada disini lebih lama lagi?
1 comment:
tak kan pernah kubiarkan sang mentari akan mencuri pagi2mu..
Post a Comment