pikir terhempas akan sebuah kesederhanaan yang ada di masa lalu.
"hidup untuk kekinian"
waktu berjalan terlalu cepat dan "kini" menjadi sebuah komplikasi akan masa lalu, masa depan, harap dan keharusan. "kini" nampak tak lagi sesederhana seharusnya. apa ini sudah yang seharusnya? kedewasaan membawa kita pada keputusan-keputusan sulit melalui pertimbangan-pertimbangan dalam? bukan lagi apa yang diinginkan hati, bukan pula asa diri, namun berbaur dengan langkah dan rencana, keinginan dan keharusan para pihak. dan semua tampak menjadi begitu rumit. tak dapatkah kita kembali pada kesederhaan pikir yang ada dulu?
No comments:
Post a Comment