Friday, September 4, 2009

teman...

dan sang burung kecil itu berterbangan sendirian. terus menerus menelan kicauannya sendiri. menentang malam yang menyuruhnya menghelakan nafas dan pergi berlindung di peraduan. namun ia tidak dapat menghentikan kibasan sayapnya yang mencoba mencari sesosok bayangan di tengah gelap malam dan diantara kerumunan pepohonan. dia terus masih saja mencari. tempat menumpahkan risau yang ada dalam pikirannya. tempat hanya untuk sekedar bicara...

mendendangkan kicau yang mungkin tak sempurna. hanya tuk mampu menjernihkan pikir yang sedang terbelit dan meronta tak mau diam. namun tak ada satu jiwa pun mendengarkan tangisan risau dalam kicau yang tertahan. tak satupun suara terdengar menenangkannya. yang ada hanya kicauannya yang terdengar mulai parau dan tertiup angin utara menjauh dalam rona sepi sang malam.

ia hanya butuh tempat tuk bicara. menuangkan cerita detik yang berjalan timpang. mendendangkan kicauan yang tertahan saat hari menjelang dan menceritakan panas hari yang dilaluinya tadi. ia hanya butuh teman... tuk saling berbagi dan mencaci maki hidup yang berjalan tak adil dan meninggalkan goresan berairkan darah.

dia hanya butuh teman tuk bicara...
agar tak berakhir parau disini...

No comments: