senja temaram dalam timbunan awan menghitam
hembusan angin membekukan raga yang penuh dengan peluh
kaki lelah ini terlihat sedikit menggontai
mengapa perjalanan ini terasa begitu melelahkan
pikir sadar,
aku selalu punya tempat untuk singgah
sosok yang katanya menjadi milik
dan akan menjadi tempat singgah untuk melepas sedikit jengah
namun mengapa terasa lelah berlebih
dan tak dapat kujumpai sosok itu saat diri butuh
melangkah sendiri dalam temaram kota yang menghitam searah langkah
gontai semakin terasa dan menjadi lelah saat hati hanya boleh menunggu
aku inginkan sosok itu hadir mengiringi langkah
dan menggengam tanganku
memanutkan dan menyeimbangkan gontainya langkah
namun adanya selalu tak menjadikan nyata
dan yang kutemui selalu hanyalah
diri yang melamun sendiri menemani sepi
memenuhi aliran udara dan mengepul menjadikan asap
menjadikan sesak dada yang mencoba menafaskan semua
dan semua terasa sepi.....
No comments:
Post a Comment