ia termenung disana dalam kesendirian. menatapi hamparan jalan aspal yang masih terbentang panjang dihadapannya. teriknya matahari semakin menyengat terasa membakar kulitnya. ia tersungkur, terjatuh oleh sandungan batu kecil yang tergeletak seolah tak bertuan disana. diatas jalan aspal hitam yang berdebu ini.
coba telisik, secercah cairan berwarna merah segar menghiasi ujung ibu jarinya. terheran diri, hanya sebuah batu kecil saja dapat melukainya. angannya melayang mencoba menerka rintangan apa yang terbentang menunggu di jalan panjang ini. rintangan-rintangan itu menunggu terdiam di bawah rindang pohon jati yang menjulur kokoh. mungkin juga mereka ada di ujung tikungan itu, atau mungkin tergeletak layaknya batu yang baru saja melukainya.
angan melayang tak tentu arah. tak ada yang pasti dalam jalan panjang aspal berdebu ini. yang ia dan seluruh akalnya tahu, jalan ini panjang, panas, berdebu dan dipenuhi puluhan mungkin juga ratusan rintangan, dan perjalanan ini akan menjadi perjalanan panjang yang melelahkan. lalu pikirpun bertanya, akankah sanggup sang diri bertahan dan terus berjalan disini.
gadis kecil itu pun menghela nafas,
"pertempuran baru akan dimulai.."
ia bakarkan semangat yang disiramnya dengan mimpi dan bayangan rumah putih mungilnya. sosok itu pun muncul dalam angan, menebarkan senyum penuh kepastian. angan dan mimpi inilah yang memanut langkahnya untuk terus berjalan. mimpi dan bayang akan sosok itu seolah menjadi payung yang melindunginya dari panas terik sang mentari yang bersinar tanpa ampun.
"untuk mu aku pasti bisa," sebinar senyum yakin memancar dari bibir mungilnya yang mulai kering.
"untuk rumah kita dan mimpi masa depan bersamamu, aku pasti mampu"
dan ia melanjutkan langkahnya tanpa sedikitpun menoleh pada perihnya luka diujung kakinya. bayang rumah tujuannya pun semakin nyata ia gengam dalam hatinya.
P.S: just be with me beibie, then I know everything gonna be alright
No comments:
Post a Comment