ribuan kata tertutup dalam sinis dan kau disana berkutat dengan semua detik
mencari salah dalam langkah dan detik yang tak ku bagi bersamamu.
bukankan seharusnya kita mencoba meluruskan hati
mencari yang hilang dari genggaman saat kau berlari dan meninggalkan aku
aku yang terluka dan berdarah
menaharn perih yang ada akan sebuah mimpi dan keyakinan yang hancur berantakan
rasa ini telah lama mati dalam gelapnya kesepian
jiwa ini kini tak menemukan rumahnya disini
lalu siapa yang kini kau salahkan..
waktu? diri? atau aku?
pernahkah kau pikirikan
mungkin itu kamu..
tenggelam dalam pikir, apa yang kau tanya bukan lagi perduli
bukan lagi sebuah rasa
hanya sebuah angkuh
merasa kau benar dan tak boleh dibohongi
menganggap semua dusta
kata dan cara dari diri tak lagi menjadi sesuatu yang berarti
lalu saat bangunan ini telah kehilangan fondasinya
apa lagi yang harus dipertahankan?
semua kata yang telah coba kuteriakkan padamu berwaktu-waktu lalu
semua hanya kepingan luka yang tertiup angin
tanpa pernah kau resapi adanya
tanpa pernah kau sadari artinya
dan kau kini bertanya mengapa aku disana dan kau disini
mengapa aku tenggelam dalam duniaku
semudah kata berbalik dalam bayangan sebuah cermin
karena kau disana, tenggelam dalam gemerlap dan tawa duniamu
tanpa mampu mendengar jeritanku
sekian lama..
No comments:
Post a Comment