Yang terukir dalam setiap lembar kenangan
Tercipta dalam dua tawa bidadari
Kita
Disetiap gambar yang dihiasi tawa
Saat tangan masih bertautan
Dan langkah masih beriringan
Aku yang dulu selalu menjadi matahari yang kau puja
Kini..
Semua hanya ada dalam rangkaian cerita
Potret senyum dan asa masa lalu
Yang tak lagi mampu tuk kita ulang
Semua begitu indah dalam cerita usang
Yah cerita kita yang kini tlah usang
Kini
Saat tangan ini tak mampu menemukan lagi genggaman hangatmu
Saat kaki ini lelah melangkah sendiri
Saat tawa ini tak menemukan rimanya
Saat air mata ini hanya mampu berteman kepulan asap
Saat jiwa ini terbujur kaku menikmati perih sendiri
Aku merindukan kita
Tawa yang hanya bisa kunikmati dalam potongan usang potret kita
Aku merindukan kamu
Sosok yg kupuja
Yang dulu selalu mampu menjelmakan senyum di bibir ini
Dan menjadi pusat dari duniaku
Mengapa kita tak mampu kembali ke masa itu
Aku berusaha sekuat tenaga
Memutar kembali waktu dan rasa
Namun kini
Yang kutemui hanyalah sebuah sosok asing
Yang tak lagi ku kenal nadanya
Yang tak lagi ku kenal tawanya
Dan kamu berjalan menjauh
Meninggalkan diri yang tenggelam dalam kabut asap tak berkesudahan..
No comments:
Post a Comment