Monday, September 5, 2016
saat..
dan kita bukan lagi kita yang dulu
kehidupan ini menjadi bergitu berkabut dan semua terasa tak nyata
diri ini terasa tak nyata
hadir ini seakan tak ada
dan masih saja kau disana
bertanya mengapa
tak pernah mengerti apa yang kurasa
saat beban hidup tak lagi kita pikul bersama
kau disana hanya menatap tanpa bergeming
kehancuran ku sebagai diri
dan lelah hanya menjadi milik ku sendiri
aku tersesat dalam sebuah drama yang tak lagi ku kenal lakonnya
semua terasa asing dan tak biasa
semua terasa tak ada
pernahkan kau pikirkan aku
diriku dan ingin ini
diriku dan beban ini
saat ceritaku tentang hari yang biasa
sudah tak lagi ingin kau dengar
setiap sumbang suara ini tergantikan dengan keindahan hidupmu dan duniamu
yah duniamu sendiri, dunia gemerlapmu
saat rasaku sudah tak lagi menjadi penting bagimu
dan aku bukan lagi potongan puzzle yang melengkapimu
aku menjadi benda
dan tak lagi bernyawa
menjadi hiasan yang kau bawa-bawa
menjadi bebanmu
lalu semua ini berakhir dengan kata mengapa
akupun tak tau mengapa
hanya ruang hitam menggerogotiku begitu dalam
menghapuskan sang ungu
aku tidak bahagia
dan aku tak tahu bagaimana untuk menjadi bahagia..
Wednesday, June 15, 2016
teman
"teman"
beberapa detik terlintas di dalam angan
arti kata sederhana itu
teman, nampaknya menjadi sebuah konon bagiku
sebuah mitos indah yang dulu pernah ada
kucari disekelilingku tak kutemui sesosokpun
yang mampu menjadi wujud nyata dari kata
teman,
kini saat hati gundah dan pikir merintih perih
bibir tak tahu harus berucap kata kepada sosok yang mana
dan kusadari aku sendiri disini
telah kurelakan pergi satu persatu sosok-sosok itu pergi
bagiku cukup tergantikan dengan sosokmu seorang
kupikir selamanya dan segalanya akan dapat terucapkan padamu
namun kini saat kau sudah berhenti mendengarku
saat suaraku hanya menjadi parau angin yang terhempas lewat
yang bahkan tak singgah
lalu kini aku harus bercerita kemana?
menumpahkan semua rasa gundahku dan perih yang ada
berteman sepi yang mengunci bibir
danaku tenggelam dalam gelap sang sepi
berputar diantara kepulan asap
yang membubung menyelimuti semua resah yang tercipta
saat tawamu tak lagi terbagi padaku
saat hasratmu tak lagi tercurah hanya padaku
dan aku hanya mampu terdiam membeku
melihatmu tertawa bersama mereka
teman-temanmu..
Wednesday, May 18, 2016
melintasi jalan sepi yang tak kukenali lagi
sebongkah lubang hitam menempati ruang hati
namun diri tetap berusaha berhembus mengiringi malam ini
ribuan kata tertahan menjadi kelu dalam lirik tak bernada
ribuan pecahan memori menghisasi alam pikir
ribuan keluh yang kini tak lagi nyata
ada yang salah dengan ini...
namun diri tak mampu temukan jawabannya
hanya rasa sakit yang terbalut amarah yang terasa
menghujat dalam hingga tulang rusuk ini