saat melihat semua disekitar berjatuhan berdenting dan pecah. hati beririsan menyengat pilu. ironis berkutat dalam otak yang tak mampu tidur. pernah satu kisah terjalin menghilang dan beruraian menyisahkan hampa. dan kini kisah ini nampaknya akan berakhir tragis mengulang mimpi buruk dari sebuah jiwa sendu yang teriring dalam 4 jiwa yang mati suri bersama pecahan kaca dan amukan suara.
tak mampu menahan diri untuk mencoba berlari dan menahannya dari jatuh agar tak berkeping. agar tak memilukan luka yang sama dan memakan korban baru lainnya. cukup sudah dalam satu aliran darah ini kami, 4 jiwa ini, tumbuh pincang dalam bayangan gelap tak bertuan. sudah cukup 4 jiwa ini saja yang menunduk menahan pilu saat senyum dari jutaan jiwa menjabarkan cerita tentang sebuah dongeng indah kisah klasik kasih sayang.
mengapa harus ada jiwa lain yang dihadirkan dalam dunia hanya untuk menikmati luka yang sama. sungguh tak adil adanya.
terengah hati dan nafas ini, menghelakan hembusan panjang rasa kecewa dan patah arang saat hati tersadarkan. tangan ini tak mampu terus menjadi tiang untuk 4 jiwa ini. suara ini tak cukup lantang untuk menyerukan cinta pada dunia agar tak lagi mengambil korban dalam hempasan lara yang sama. kaki ini terlalu lelah untuk berlalu dan menangkap semua agar tak jatuh berkeping.
hmmm...
dalam helaan panjang yang dalam,
hati akhirnya menyerah pada ketidakmampuan diri..
ternyata tak mampu jiwaku menjadi cahaya bagi empat jiwa ini..
No comments:
Post a Comment