mungkin semua ini terasa terlalu sederhana bagi orang lain. hany bersisikan empat buah tembok dan semua lapang terbuka lepas. tapi ini sudah cukup bagiku. bagi kita. sebuah ruangan untuk merajut cinta ini menjadi rangkaian indah tak terpisahkan.
hmm.. chapter 9, aku juga tak tahu mengapa kata-kata itu terucap saja di dalam pikiranku. sembilan, bukan karena merupakan angka keberuntungan tapi lebih merupakan angka penentu "sebuah angka satuan terakhir". yah setelah ini sang angka tidak akan menjadi satuan lagi. akan ada angka lain yang bersandingan disampingnya. 9 juga merupakan angka penentu menuju kesempurnaan yaitu 10.
dan aku kini menyebut moment ini sebagai chapter 9, sebuah moment penentuan dari kita dan mimpi yang harap jadi nyata. chapter ini bernuansa putih dan semua terbuka dan menyatu. mungkin dinding-dinding putih inilah yang nantinya bisa menjadi tempat kita mengeluhkan kesah dan mengadukan tangis. hanya kita tanpa ada satupun entitas lain.
ini tempat baru kita mewujudkan mimpi beib.. dan mimpi itu milik kita, hanya milik kita tak perduli apapun yang ada di depan sana, di dalam tembok ini hanya ada kita dan mimpi untuk jadi nyata...
love you beibie..
1 comment:
lufyutu..
Post a Comment