Wednesday, December 23, 2009

and this is it, isn't it?

kini kaki sampai pada titik ini. dan harap serta angan pun berpadu dalam ujung nyata. namun entah mengapa hati tak mampu keluarkan sedikitpun nyanyian syahdunya. harap ini benarkah seperti diangan? akankah hati temukan damainya disana nanti. beribu debat berjalinan di saraf-saraf otakku. logika dan akal mulai menampilkan gambaran beribu spekulasi. dan hati hanya mampu terdiam membisu. terperangah dengan nyata dalam masa yang lewat dan angan pada masa yang datang.

bukankah selama ini, hati yang selalu membawaku melangkah. begitu juga hingga sampai disini. ditempat ini. namun lihat saja akhirnya. damai bertahan dengan berjuta koyak dalam dagingnya. dan rintihan akan ketidakpuasan menjadi lagu latar dalam perjuangan ini. hati jelas tervonis bersalah dan tak mampu mengelak. ini salahnya.... lalu kini siapakah yang berhak mengambil titah kuasa. siapakah yang akan memutuskan? logika? akal? angan? harap? atau...

dan jiwa hanya mampu terombang ambing, kehilangan kapten dan berlayar mengikuti arus. masih harus adakah mimpi diangan, atau sudah kukuburkan saja semua yang ada? haruskah logika akan perhitungan matematis yang melandaskan semua? atau mungkin hanya sebuah pemikiran sederhana yang ambil peran?

dan semua pun riuh renyap meneriakkan namanya sendiri. menujukkan ego dan kebenaran dalam versinya sendiri. lalu lelap pun tak lagi senyap. penuh kebisingan dan langkah keras yang berderap kencang...

so this is it, isn't it?

No comments: