Monday, September 15, 2008

sang bintang

Seorang gadis kecil dengan rambut terurai disekitar pipinya menatap bintang nan jauh diangkasa. Angannya pun melayang mengikuti arah langkah cahaya yang bergemerlapan di atas sana. Doa pun terpanjat dalam hatinya. bisikan semua pada bintang yang entah mampu mendengar atau tidak. dia hanya percaya bahwa jauh diatas sana akan ada satu bintang yang mampu menyimpan semua impiannya. Agar suatu saat nanti, saat dia kembali memandang langit di suatu malam, bintang itu akan mengingatkannya pada mimpi-mimpinya dan menuntunnya ke arah mimpi itu.

Kini gadis itu telah jauh melewati waktu. Mimpinya yang dahulu dia titipkan pada sang bintang pun telah terlupakan. Terbawa laju kencangnya roda kehidupan dan semua hal yang mengalir di dalamnya. Sang bintang pun kini sudah tak tampak, tertutup ribuan gedung pencakar langit dan awan polusi yang diciptakan manusia.

Ditiap malamnya kini gadis itu hanya dapat melamun, menatapi kepulan asap dari batang rokok yang ia sulut. Mencoba berpikir dan menelaah kembali lebih dalam akan makna yang hilang dalam hidupnya kini. Ia pun melihat ke sekelilingnya, mencoba mencari sosok-sosok yang dulu ada disampingnya. Mengapa sosok itu kini tak ada lagi? di gelapnya malam satu-satunya detak jantung yang dapat dia dengar adalah detak dari dalam tubuhnya sendiri. Sepi pun resapi nafasnya yang menggebu.

Kembali mengingat dan mencoba tuk mengingat lebih dalam. kemanakah mereka semua? Dia bahkan tak mampu mengingat kapan tepatnya semua sosok itu menghilang, yang dia sadari hanyalah saat ini mereka sudah tak ada. Asanya tuk terus berlari mengejar citanya kini membawanya ke sebuah kehidupan yang asing. Dia pun nyaris tak dapat mengenali dirinya dan apa yang dia miliki kini. semua terlihat kabur dibalik kepulan asap itu. hmmm..... sebenernya apa yang ia kejar? Mengapa dia tak menyadari saat ia mulai kehilangan semua yang telah dimilikinya dulu.

Beribu malam berlalu, dia kembali tenggelam dalam rutinitas yang dahulu ia pikir adalah mimpinya yang menjadi nyata. Namun kini rutinitas itu hanyalah menjadi sebuah rutinitas menjemukan yang telah kehilangan nikmatnya.

Terbangun oleh mimpi di suatu malam. Mimpi akan sebuah bintang yang terasa begitu nyata. mencoba menelaah arti, namun tetap tak mengerti. Mencoba mengingat mimpi yang dititipkannya pada sang bintang dulu, tetap terlupakan dan kini ia hilang arah. Mencoba mencari bintang petunjuknya itu. Mungkin sang bintang dapat sampaikan padanya mimpi yang ia titipkan dulu tuk jadikan arah hidupnya nanti.

No comments: