saat tanya melambaikan pesannya pada hati
hati mampu dengan pasti ujarkan jawaban
bukan satu, bukan 10 namun ratusan alasan yang menjadikanya tepat
beribu cerita teruraikan dalam detik kebersamaan
beribu kagum yang memupuk rasa ini menjadi begitu kuat
menjadikan diri pada akhir hari hanya mampu berkata pelan dalam sunyi
"apalagi yang ku cari, semua tlah kau berikan, dan ini saatnya...
dan inilah tempatnya, pelabuhan terakhirku"
berjuta tanya dari semua penjuru
mengada kamu yang ada disini
mengapa kamu yang menjadi pilihan terakhirku
jawabannya hanya satu
"because you're the one"
you're the one reason why i wake up in the morning
you're the one who make me a better person
not only for what i am but also for what i will be
you're the one that make me smile in the middle of my tears
you're the one to keep me from falling
and you're also the one who catch me when I'm fall
you're the one who always make my day
you're the one that not only i wanna live with
but also the one i cannot live without..
i even love you more because
you're the one who could make me cry for real
you're the one who could make me jealous
you're the one who will try to fix me from wrong
even sometimes it's hard for me to say that I'm wrong
simply just
you're the one who i wanna grow old with...
Thursday, September 16, 2010
Friday, September 3, 2010
sekejap kenangan akan masa lalu
sebuah bayangan akan masa lalu hadir menghampiri
dalam ruang sesak hidup yang terus menekan ke segala arah
hanya mampu menghela nafas dan menggelengkan kepala
saat bayangan memori akan waktu dan jiwa terbawa ke alam nyata
indahnya dahulu
saat pikir belum penuh betul
dan saat hidup begitu sederhana
dalam ruang senggang waktu yang melelap
hidup..
mengapa kau berjalan semakin menyempit
kala usia kita semakin bertambah
dan pundak mulai lelah akan beban yang kau berikan
andai dapat kembali pada masa waktu
saat pikir masih jernih
saat mimpi masih berkobar indah
dalam darah yang masih bergejolak muda
dan idealisme masih kental tercium aromanya
hidup ini kah yang menambahkan kompleksitasnya
atau pikir yang mulai menyerah akan mimpi?
dalam ruang sesak hidup yang terus menekan ke segala arah
hanya mampu menghela nafas dan menggelengkan kepala
saat bayangan memori akan waktu dan jiwa terbawa ke alam nyata
indahnya dahulu
saat pikir belum penuh betul
dan saat hidup begitu sederhana
dalam ruang senggang waktu yang melelap
hidup..
mengapa kau berjalan semakin menyempit
kala usia kita semakin bertambah
dan pundak mulai lelah akan beban yang kau berikan
andai dapat kembali pada masa waktu
saat pikir masih jernih
saat mimpi masih berkobar indah
dalam darah yang masih bergejolak muda
dan idealisme masih kental tercium aromanya
hidup ini kah yang menambahkan kompleksitasnya
atau pikir yang mulai menyerah akan mimpi?
Subscribe to:
Posts (Atom)